Selasa, 23 Oktober 2012

Cara Memelihara Burung


Penyebab Induk Murai Batu Mematuki Telur Sendiri

Penyebab Induk Murai Batu Mematuki Telur Sendiri
Sebagian besar dari penangkar murai batu pernah mengalami masalah dimana induk murai batu jantan atau betina mereka pernah memakan telurnya sendiri.
Penyebab dari masalah tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Usia induk masih terlalu muda pada saat bertelur
Mengawinkan indukan murai batu yang masih terlalu muda sangat beresiko karena masih belum matang dan stabil untuk mengurus anak.

2. Setelah proses bertelur indukan memasuki masa birahi dengan terlalu cepat
murai batuPada umumnya hal ini sering terjadi pada indukan jantan dimana indukan jantan yang terlalu birahi biasanya akan mematuk telur dan mengacak-ngacak sarang.
Untuk mengatasi hal ini anda bisa memisahkan induk jantan dari sarang dan telur lalu mengurangi pemberian extra fooding.
Selain itu induk jantan juga tidak boleh mendapatkan penjemuran yang berlebihan, harus dijauhkan dari induk betina supaya birahinya bisa dikontrol pada saat dijodohkan.
Biasanya indukan betina yang terlalu cepat birahi tidak mau mengerami telur dan bahkan terkadang akan cenderung mematuki telurnya sendiri.

3. Adanya predator pengganggu
Ada kalanya induk murai batu akan mematuki telurnya sendiri jika ada hewan pengganggu yang masuk ke dalam sarangnya, misalnya seperti kadal, cicak, kecoak, tikus, kodok ataupun semut merah.
Meskipun hewan pengganggu ini tidak sampai ke tempat telur namun hewan ini bisa mengganggu kenyamanan dan ketenangan induk sehingga induk akan merasa stres lalu mematuki telurnya sendiri.

4. Tempat bertelur kurang nyaman
Usahakan untuk menyediakan 3 sarang dengan tempat yang berbeda untuk tempat bertelur induk murai batu.
Setelah itu biarkan induk murai batu memilih sendiri sarang mana yang akan digunakan untuk bertelur.

5. Sarang terlalu panas
Usahakan untuk tidak menaruh sarang di tempat yang terlalu tinggi ataupun terkena sinar matahari langsung pada siang hari.
Jika induk murai batu sudah terlanjur menempati sarang di tempat yang seperti demikian maka anda bisa menutup bagian atas untuk menghindari sengatan sinar matahari langsung.

6. Sarang terkena hama atau kutu
Ada kalanya sarang menjadi terlalu lembab karena banyaknya material yang ada di sekitar sarang murai batu.
Akibatnya induk menjadi tidak tenang pada saat mengerami telur karena hama atau kutu akan berdatangan yang disebabkan sarang murai batu basah, lembab dan berjamur.
Usahakan untuk membuat indukan murai batu untuk membuat  sendiri sarangnya, sedangkan anda hanya menaburnya pada tempat yang bersih saja.

7. Induk murai batu kekurangan gizi
Ada kalanya induk murai batu yang kekurangan gizi atau kalsium akan membuatnya mematuki telurnya sendiri.
Untuk mengatasi hal ini anda bisa memberikan extra fooding dan vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

8. Terlalu sering di ganggu
Meskipun sebagian dari indukan tidak berpengaruh apapun jika ada orang yang sering melihat-lihat isi sarangnya, namun sebagian besar dari indukan membutuhkan privasi dalam proses perkembangbiakan termasuk pada saat mengerami telur.
Usahakan untuk tidak terlalu sering menengok sarang indukan dan sebisa mungkin untuk mengganti pakan setidaknya satu kali selama 4 hari atau dua kali dalam seminggu.
Jika anda memang ingin sering menengok sarang tanpa mengganggu indukan maka anda bia memasang CCTV di sekitar kandang penangkaran.

ciri burung murai batu9. Terganggu indukan yang lain
Walaupun jarang dialami penangkar, namun ada beberapa indukan betina akan sangat terganggu dan memakan telurnya sendiri jika mendengar pejantan lain yang gacor atauindukan lainnya di sekitar sarang.
Untuk indukan yang seperti ini solusinya adalah kandang penangkaran tidak boleh berdekatan dengan kandang murai batu yang lainnya atau disendirikan.

10. Indukan betina terpisah dengan pejantannya
Walaupun dalam menangkar murai batu bisa dilakukan dengan sistem poligami namun ada sebagian induk betina yang tidak bisa dijauhkan dari induk jantan.
Untuk mengatasi hal ini anda tidak boleh memisahkan keduanya dan harus membiarkan indukan jantan dan betina sama-sama membesarkan anaknya.

11. Pakan yang sedikit atau kurang mencukupi
Saat indukan memasuki masa produksi usahakan kebutuhan pakan terutama extra fooding tetap terpenuhi terutama saat memasuki masa penetasan telur.
Kekurangan pakan sangat mungkin membuat indukan membunuh anaknya sendiri ataupun mematuki telur yang sedang dierami.

12. Indukan memasuki masa mabung
Sangat mungkin terjadi, jika indukan mendekati masa mabung namun tetap kita breeding indukan akan memakan telurnya dikarenakan secara insting indukan tidak bisa beraktifitas lebih untuk membesarkan dan memberi makan anaknya. Sebaiknya indukan yang mendekati mabung jangan di breeding.


Penyakit Cucak Rawa Dan Pengobatannya



Penyakit Cucak Rawa Dan Pengobatannya
Peribahasa mencegah lebih baik daripada mengobati bukan hanya bisa digunakan untuk manusia saja, tetapi juga pada burung peliharaan misalnya cucak rawa.
Ada kalanya seorang penggemar burung akan merasa stres jika melihat cucak rawa kesayangannya menjadi sakit ataupun mati.
Sebenarnya ada hal lain yang harus diperhatikan oleh pemilik burung, yaitu bisa mengenali penyakit serta mengetahui cara pengobatan yang tepat untuk mengatasi penyakit pada burung miliknya.
Berikut ini adalah berbagai jenis penyakit yang biasanya menyerang cucak rawa serta cara pengobatannya yaitu :
    cucak rawa
  • Bulu Rontok
Cucak rawa tidak berbeda dengan jenis burung yang lain di mana dalam satu tahun sekali burung ini akan mengalami pergantian bulu yang biasanya terjadi setelah musim kawin.
Untuk cucak rawa yang ada di dalam penangkaran biasanya perkawinan akan diupayakan untuk terjadi lebih dari satu kali dalam satu tahun
Dalam keadaan yang seperti ini biasanya bulu-bulu cucak rawa akan lepas dengan sendirinya lalu diikuti dengan tumbuhnya bulu-bulu yang baru sebagai penggantinya.
Proses pergantian bulu baru ini tidak perlu anda cegah kejadian ini adalah proses alami yang memang biasa terjadi dan untuk perbaikan bulu di masa yang akan datang.
Pada umumnya dengan usia burung yang semakin bertambah biasanya bulu burung akan terlihat lebih indah dan sempurna.
Di sisi lain penyebab dari kerontokan bulu juga bisa disebabkan oleh burung yang mencabuti bulunya sendiri ataupun dicabuti oleh burung lain.
Jika  hal ini terjadi, maka langkah pertama yang harus anda lakukan adalah dengan mencari sumber penyebabnya apakah disebabkan oleh adanya caplak, kutu ataupun sejenis jamur.
Jika disebabkan oleh caplak, kutu ataupun sejenis jamur maka anda bisa memberikan obat dengan kadar rendah yang  menggunakan sprayer yang disemprotkan langsung pada bulunya.
Dalam melakukan penyemprotan ini sebaiknya anda melakukannya dengan hati-hati supaya semprotan tidak membuat burung menjadi mabuk.
Selain disebabkan oleh caplak, kutu ataupun sejenis jamur, ada kalanya cucak rawa mencabuti bulunya sendiri ataupun dicabuti oleh burung lain yang masih sejenis.
Untuk mencegah hal ini anda bisa memberikan obat anti kanibal yang dicampur dengan pakan burung ataupun air minumnya.

cucak rawa
  • Induk Cucak Rawa Membuang Anak Atau Telurnya
Penyebab :
1. Induk burung Cucak Rawa merasa terancam dan tidak merasa nyaman dengan lingkungan dan merasa terancam.
Hal itu bisa dikarenakan Cucak Rawa memang termasuk burung yang peka atau sensitif, di mana kemungkinan kandang burung Cucak Rawa dibuat dari tembok yang tertutup.
Salah satu faktor yang membuat cucak rawa merasa tidak nyaman adalah adanya suara yang bising dan gaduh serta bau yang menyengat.
Sedangkan hewan seperti kucing, tikus dan anjing bisa menjadi sesuatu hal yang membuat cucak rawa merasa tidak nyaman dengan lingkungannya.
Untuk mengatasi hal ini anda bisa menjauhkan cucak rawa kesayangan anda  dari keramaian, suara mesin kendaraaan bermotor, ataupun dari hewan liar dan hewan peliharaan lain.

2. Induk burung cucak rawa membuang serabut lalu menata ulang bahan yang diperlukan untuk membuat sarang karena merasa tidak merasa nyaman.
Dalam proses tersebut telur cucak rawa ikut terjatuh ke tanah. Untuk mengatasi hal ini anda bisa membuat cucak rawa untuk membuat lebih dari 1 sarang ataupun dengan menambah serabut halus.
Dengan demikian induk cucak rawa akan merasa nyaman dengan sarangnya karena bisa memilih posisi sendiri yang dirasa pas untuknya.

3. Induk burung cucak rawa birahi lagi.
Induk cucak rawa bisa birahi lagi jika mendapatkan extra fooding yang berlebihan. Pemberian extra fooding yang optimal untuk induk yang sedang produksi pada setiap kandang adalah maksimal 40 ekor jangkrik.
Jika induk cucak rawa sudah mengeram maka pemberian maksimal extra fooding yang optimal adalah maksimal 10 ekor.
Jika telur yang dihasilkan oleh induk cucak rawa sudah menetas maka pemberian extra fooding yang optimal adalah maksimal 60 ekor.

4. Induk yang memang nakal.
Jika ternyata induk cucak rawa yang nakal maka sebaiknya jual induk tersebut atau bisa juga dengan mencari babuan trucukan atau kutilang untuk mengerami.
Disarankan untuk lebih memilih babuan kutilang karena jenis burung ini lebih cocok untuk dijadikan babuan karena memiliki mudah beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki sifat yang telaten.

cucakrawa aceh
  • Berak Darah
Burung terlihat lesu, sayap menghadap ke bawah, bulu terlihat kusut, mata tertutup, tinjanya encer dan mencret yang jika sudah parah biasanya terlihat kemerahan karena darah, akan lebih sering duduk di lantai sangkar dan tidak mau bertengger.
Jika hal ini terjadi maka anda bisa menjauhkan burung yang sakit dari burung yang sehat supaya penyakit ini tidak menular melalui kotoran.
Selain itu anda juga bisa membersihkan sangkar dari kotoran burung yang menumpuk ataupun sisa pakan yang sudah basi.
Kesehatan burung harus dijaga dengan baik supaya saluran pencernaannya tidak terganggu karena penyakit berak darah menyebabkan menyerang bagian usus lalu menyebabkan luka, peradangan dan mengeluarkan darah.

Pengobatan
Jika burung anda terkena penyakit berak darah maka anda bisa memisahkan burung yang sakit ke dalam sangkar karantina khusus.
Untuk mempercepat kesembuhan usus yang terluka anda bisa mengurangi porsi makanan dan memberikan pakan yang terbuat dari bahan pakan yang halus.
Anda bisa memberikan Sulfaquinoxilin atau Coxilin lalu tambahkan vitamin ke dalamnya. Anda juga bisa memberikan kapsul Terafit, yang harus dimasukkan ke dalam mulut burung.

cucakrawa medan
  • Gangguan Pencernaan
Burung yang mengalami gangguan pencernaan biasanya menunjukkan gejala seperti berak darah yang disertai dengan gerakan berjingkat-jingkat pada saat buang kotoran.
Penyebab dari gangguan pencernaan ini bis adisebabkan oleh berak kapur, berak darah ataupun kesulitan buang kotoran.
Jika hal ini terjadi maka jangan memberikan pakan yang bisa mengganggu dan merusak saluran pencernaan karena pada saat itu sistem pencernaan burung ini tidak dalam kondisi yang baik.
Anda bisa menjaga kebersihan kandang burung, memberikan air minum yang cukup dan untuk melancarkan saluran pencernaannya anda bisa memberikan pakan pepaya.
Usahakan untuk tidak memberikan pakan yang bisa merusak saluran pencernaan burung, seperti sayap serangga, kaki serangga ataupun biji buah yang keras seperti pisang batu atau biji buah jambu batu.

Pengobatan
Jika burung terkena penyakit berak kapur atau berak darah maka anda bisa melakukan langkah-langkah seperti yang telah diuraikan di atas.
Namun jika burung mengalami susah berak biasanya ada kotoran yang tertahan hingga beberapa hari lamanya dan burung akan terlihat menderita karena sakit.
Anda bisa memasukkan air sabun ke dalam duburnya dengan menggunakan alat suntik khusus (spuit) yang sebelumnya jarumnya sudah diambil.
Air sabun yang anda masukkan tersebut bisa mempermudah atau memperlancar proses pembuangan kotoran.
Selain itu anda juga bisa memberikan pakan papaya yang disertai dengan kerikil batu apung dan batuan kecil untuk lebih membantu proses pencernaan.

  • Radang Mata
Jika mata burung terlihat mengandung air dan membengkak maka kemungkinan hal ini bisa membuat matanya melekat dan mengalami kesulitan untuk melihat.
Jika hal ini terjadi maka biasanya burung akan terlihat kurang bergairah dan jika didekati akan terlihat kebingungan.
Usahakan supaya tidak terlalu banyak angin yang masuk ke dalam kandang. Selain itu adanya asap yang masuk ke dalam kandang juga bisa menjadi penyebab masuknya benda asing ke mata, misalnya debu, pasir dan serbuk.

Pengobatan
Langkah pertama adalah dengan memeriksa keadaan mata, jika ada pembengkakan atau infeksi maka anda bisa memberikan salep mata.
Namun jika tidak ada pembengkakan maka anda hanya cukup mencuci dengan menggunakan obat pencuci mata atau bisa juga dengan obat tetes mata.
Usahakan supaya burung tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari yang sangat silau ataupun adanya pantulan benda seperti kaca, seng yang baru, warna putih tembok ataupun warna lain yang terlalu mencolok.
Warna cat atau benda yang ada di sekeliling kandang penangkaran juga bisa memberikan pengaruh pada kesejukan serta kenyamanan.

cucakrawa kalimantan
  • Sisik Pada Kaki
Pada dasarnya kaki burung yang bersisik merupakan proses yang normal namun ada kalanya para pemilik burung menganggap ini sebagai salah satu proses penuaan.

Penyebab
Sisik yang muncul pada kaki cucak rawa biasanya memang muncul seiring dengan bertambahnya usia cucak rawa.
Namun jika usia cucak rawa masih berusia 3 tahun dan terlihat ada sisik pada kakinya maka ada beberapa alasan yang bisa menjadi penyebab munculnya sisik tersebut.
1. Burung terlalu banyak bergerak atau masih liar
2. Sangkar yang digunakan terlalu sempit dan tidak nyaman
3. Jarang dimandikan atau kalaupun dimandikan dilakukan dengan cara yang kurang tepat
4. Kandang kurang bersih sehingga muncul gangguan berupa parasit

Pencegahan
Munculnya sisik pada kaki cucak rawa tidak bisa dihindari namun masih bisa diperlambat dengan beberapa cara.
1. Tidak memaksa cucak rawa untuk cepat jinak
2. Meletakkan burung dewasa yang liar ditempat yang agak tinggi.
3. Menggunakan sangkar yang berukuran agak besar
4. Sering dimandikan dengan menggunakan cara yang tepat
5. lebih sering  dijemur
6. Kebersihan sangkar harus selalu dijaga
7. Setiap 4 bulan sekali mengoleskan hand body
Pengobatan yang dibutuhkan untuk menghilangkan sisik pada kaki burung harus dilakukan secara kontinyu atau berulang-ulang.
Hambatan utama dari pengobatan ini adalah kesulitan pada saat menangkapnya yang kemungkinan bisa membuat burung menjadi jarang berkicau, merasa takut dan bulu yang menjadi lebih cepat rusak.

Pengobatan
Setelah menangkap burung anda bisa mengolesinya dengan menggunakan pasta gigi, minyak goreng yang masih hangat, hand body lotion ataupun dengan balsem.
Oleskan dengan cara mengurut. Ulangi pengobatan ini setiap hari. Pada hari keempat masa pengobatan anda bisa menggunakan air hangat untuk membersihkan daerah kaki.
Pada saat menggunakan air hangat ini usahakan untuk membersihkan dengan pelan-pelan dan tidak harus dilakukan dengan paksaan.

Senin, 22 Oktober 2012

KELINCI


?Kelinci
Oryctolagus cuniculus Tasmania 2.jpg










Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.





Jenis


Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.